CIMAHI, Segudang prestasi ditorehkan sejumlah elemen masyarakat Cimahi, hal itu
membuktikan jika Cimahi memiliki potensi
diberbagai bidang, termasuk dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) yang mampu mengukir prestasi di tingkat nasional atau internasional.
Razita Sang Ilmuwan Cilik
Salah satu potensi warga Kota Cimahi yang mampu menembus prestasi
internasional adalah Razita Afrina Nuriyan (12), Seorang siswa SD asal Kota
Cimahi, yang mengukir prestasi sehingga mampu menjadi salah satu wakil dari
Indonesia pada kompetisi sains dan kreativitas internasinal Odyssey Of The Mind
di Iowa, Amerika Serikat (AS).
Razita, saat ini merupakan siswa kelas 6 SD Nur Al-Rahman, sebagai
peserta olimpiade yang berlangsung pada tanggal 28-31 Mei 2014, dalam ajang
tersebut. Dalam perlombaan yang menitikberatkan pada kreativitas siswa untuk
mengaplikasikan ilmu sains dalam kehidupan sehari-hari, Razita nerupakan salah
satu dari 13 wakil dari Indonesia.
Selain menjadi wakil Indonesia, Razita juga berhasil memboyong Medali Perunggu dari ajang 10th
International Mathematics And Science Olympiad (IMSO) for Primary Students
November 2013 di Alfonso Cavite Filipina. Sementara di tingkat nasional, putri
pasangan Nuriman (46) dan Sujatiyani (45) itu meraih medali perunggu pada
Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD. "Dalam kompetisi tadi, saya
membuat naskah drama yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan menghadirkan
unsur sains. Saya menerapkan tapi trik-trik sains yang bisa diterapkan dalam
cerita horor," ujarnya.
Prestasi diam kata Razita ketertarikannya pada sains didaptkan karena
sering membaca yang merupakan hobbynya. "Kalau kita sudah tahu, ternyata
sains itu menyenangkan. Kita bisa belajar apapun dari buku asal punya
ketertarikan dan minat yang tinggi,”paparnya. Ketertarikan Razita pada sains
dituturkan oleh sang ibu,Sujatiyani, Setiap kali membeli buku, anaknya itu
hanya menginginkan untuk dibelikan sebuah buku sains. "Dari buku
itu, ia tertarik dan mulai belajar. Saya hanya mendorong apa yang diminatinya saja," sebutnya.
Sedangkan Kepala SDIT Nur
Al-Rahman, Rosye Dewi Rusanti S.Pd sangat mendukung siswanya untuk berkompetisi
di Amerika Serikat. Pihaknya mensuport supaya Razita berprestasi.”selain
menekankan nilai akademis yang jadi perhatian, tapi juga perkembangan emosional
siswa dan terutama mendekatkan diri kepada Allah SWT,"bebernya.
Mahasiswa
TEDC Ciptakan Mobil Hemat Energi.
Mahasiswa Politeknik
TEDC Kota Cimahi, mampu mengukir prestasi sebagai wakil Indonesia dalam ajang lomba mobil hemat
energi tingkat Asia. Diajang Shell Eco Marathon 2014 di sirkuit Luneta Park
Manila Filipina pada 6-9 Februari 2014 lalu, Tim mobil hemat energi mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin dan Otomasi. Mereka terdiri atas Gusti Ramadani, Solikhin,
Aan julianto, Melki Setiawan, Ari Fuzaqi, Farid rinanto, Tito Arif, dan Nor
Rohmat. Para mahasiswa itu merancang mobil prototipe berbahan bakar bensin
(gasoline) dan tenaga listrik.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Kota Cimahi Eddy Junaedi mengaku bangga atas prestasi yang dicetak
mahasiswa TEDC. “Bukan hal yang mudah
mengukir prestasi sampai tingkat nasional, apalagi internasional, keikutsertaan
mahasiwa Politeknik TEDC di ajang SEM 2014 itu, diharapkan bisa mengharumkan
nama Kota Cimahi dan Indonesia,” katanya.
Sebelum ke Filipna, serangkaian perlombaan
mobil irit sudah mereka ikuti. Salah satunya ajang IEMC (Indonesia Energy
Marathon) pada 2012 dan 2013. Di ajang itu, mereka menyabet juara 3 nasional
dengan jarak tempuh 122, 6 Km/ liter.Mobil listrik dengan baterai lithium
menggunakan sistem kendali komputer yang dapat mengirimkan data operasional
mobil melalui sistem data wireless ke monitor. Sedangkan mobil gasoline
menggunakan Electric Control Unit (ECU) yang dapat di-setting 45-50 km/jam.
Pembakaran pun berlangsung sempurna dengan pemakaian 2 busi.
Adang Muhidin Akan Mainkan Orkestra Musik
Bambu
Adang
Muhidin adalah warga Kota Cimahi , lulusan cum
laude tercepat di salah satu universitas di Jerman, memutuskan
kembali ke Cimahi untuk mendayagunakan bambu menjadi alat musik. Bersama Ki
Yudi, Adang membuka usaha pembuatan alat musik kecil-kecilan, yang kesemua alat
musik itu terbuat dari bambu. Menurut pengakuannya, awal mula usaha itu
dilakukan dengan cara memulung bambu di jalanan. Untuk kalibrasi akustiknya,
Adang dan Ki Yudi dibantu oleh tim-tim yang berasal dari tiga universitas di
Bandung. Usaha yang sudah berjalan sejak tahun 2011 ini akhirnya berbuah manis
ketika pada 18 April 2014 Adang dan komunitasnya membuat Rekor Muri untuk
permainan alat musik terbuat dari bambu paling banyak. Bahkan, rencananya, pada
tahun 2015 nanti mereka ditawari untuk memainkan orkestra alat musik bambu
pertama di dunia!
Bahkan,
kisahnya sudah ditayangkan dalam program Kick Andy on Location di Metro TV
karena dinilai merupakan orang-orang yang membuat perubahan
besar bagi masyarakat sekitarnya Adang Muhidin dengan gelar cum laude nya yang rela
meninggalkan kehidupan nyaman di Jerman; adalah contoh kecil yang dengan ketulusan untuk berbuat demi orang
lain di sekitar kita. Hasilnya, apa yang mereka lakukan berdampak
sangat signifikan bagi orang-orang di sekitarnya. (humas)